Sabtu, 11 Oktober 2014

Diksi (Pilihan Kata)





·         Pengertian Diksi

Diksi adalah ketepatan pilihan kata untuk menyatakan sesuatu. Diksi atau pilihan kata pada dasarnya adalah hasil upaya memilih kata tertentu untuk dipakai dalam kalimat, alinea, atau wacana. Diksi atau pilihan kata merupakan satu unsur yang sangat penting, baik dalam dunia karang-mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari.

Pemilihan kata mengacu pada pengertian penggunaan kata-kata tertentu yang sengaja dipilih dan  digunakan oleh pengarang. Mengingat bahwa karya fiksi (sastra) adalah dunia dalam kata, komunikasi dilakukan dan ditafsirkan lewat kata-kata. Pemilihan kata-kata tentunya melalui pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk mendapatkan efek yang dikehendaki (Nurgiyantoro 1998:290).

Jika dilihat dari kemampuan pengguna bahasa, ada beberapa hal yang mempengaruhi pilihan kata, diantaranya :
  • Tepat memilih kata untuk mengungkapkan gagasan atau hal yang ‘diamanatkan’
  • kemampuan untuk membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa pembacanya.
  • menguasai sejumlah kosa kata (perbendaharaan kata) yang dimiliki masyarakat bahasanya, serta mampu menggerakkan dan mendayagunakan kekayaannya itu menjadi jaring-jaring kalimat yang jelas dan efektif.
Adapun fungsi Pilihan kata atau Diksi adalah Untuk memperoleh keindahan guna menambah daya ekspresivitas. Maka sebuah kata akan lebih jelas, jika pilihan kata tersebut tepat dan sesuai. Ketepatan pilihan kata bertujuan agar tidak menimbulkan interpretasi yang berlainan antara penulis atau pembicara dengan pembaca atau pendengar, sedangkan kesesuaian kata bertujuan agar tidak merusak suasana. Selain itu berfungsi untuk menghaluskan kata dan kalimat agar terasa lebih indah. Dan juga dengan adanya diksi oleh pengarang berfungsi untuk mendukung jalan cerita agar lebih runtut mendeskripsikan tokoh, lebih jelas mendeskripsikan latar waktu, latar tempat, dan latar sosial dalam cerita tersebut.

·         Manfaat Diksi

1. Dapat membedakan secara cermat kata-kata denitatif dan konotatif, bersinonim dan hapir bersinonim, kata-kata yang mirip dalam ejaannya.
2. Dapat membedakan kata-kata ciptaan sendiri fan juga kata yang mengutip dari orang yang terkenal yang belum diterima dimasyarakat. Sehingga dapat menyebabkan kontroversi dalam masyarakat.


·         Penerapan Diksi (pilihan kata) dalam kalimat ragam formal

Dalam penggunaan kata-kata dalam kalimat harus dipilih secara tepat, sehingga dapat mengungkapkan maksud anda.
Beberapa alasan untuk memilih kata dan menggunakannya secara tepat.
1.      Kata-kata ada yang memiliki makna denotatif dan adapila sekaligus memiliki makna konotatif.
2.      Kata-kata yang memiliki makna umum dan makna khusus.
3.      Kata-kata ada yang memiliki makna sinonim.
4.      Kata-kata ada yang  berupa  kata ragam formal (baku) dan kata ragam percakapan
 (non baku).
5.      Kata-kata perlu digunakan secara tepat.
6.      Kata-kata perlu di tulis secara benar.


  
Hal itu di jelaskan satu persatu, sebagai berikut :
1.      Kata-kata denotatif dan konotatif
a.       Makna denotasi adalah makna yang sebenarnya yang sama dengan makna lugas untuk menyampaikan sesuatu yang bersifat faktual. Makna pada kalimat yang denotatif tidak mengalami perubahan makna.
Contoh kata denotatif :
-          Membicarakan
-          Memperlihatkan
-          penonton

b.      Makna konotasi adalah makna yang bukan sebenarnya yang umumnya bersifat sindiran dan merupakan makna denotasi yang mengalami penambahan.
  Contoh kata konotatif :
-          Membahas, mengkaji
-          Menelaah, meneliti, menyelidiki
-          Pemirsa, pemerhati

2.      Kata umum dan kata khusus

a.      Makna umum adalah makna yang memiliki ruang lingkup cakupan yang luas dari kata yang lain.
b.      Makna khusus adalah makna yang memiliki ruang lingkup cakupan yang sempit dari kata yang lain.
Contoh kata umum dan kata khusus
                        Kata umum                        kata khusus
                     - Ikan                                        - Gurame, lele, sepat, tuna, dll.
                     - Bunga                                     - mawar, ros, melati, anggrek, dan dahlia

3.      Kata makna bersinonim
Kata bersinonim adalah kata yang bentuknya berbeda namun pada dasarnya memiliki makna yang hampir mirip atau serupa.
Dalam penggunaan kata besinonim harus memilih kata yang tepat  dalam kalimat ragam formal.
Karena meskipun bersinonim pada dasarnya memiliki perbedaan dalam konteks penggunaannya.

Contoh kata bersinonim :
-          Cerdas                    = cerdik, hebat, pintar.
-          Besar                      = agung, raya
-          Mati                       = mangkat,wafat,meninggal
-          Ilmu                       = pengetahuan
-          Penelitian               = penyelidikan

4.      Kata baku dan non-baku
Kata baku dan non-baku dapat dilihat berdasarkan beberapa  ranah seperti :
a.      Ranah finologis
Kata baku yang memiliki kata non-baku karena :

            - penambahan fonem

               Kata baku                             kata non baku
               Imbau                                   himbau
               Andal                                   handal
               Utang                                   hutang

- pengurangan fonem

   Kata baku                             kata non-baku
   Terap                                    trap
   Terampil                               trampil
   Tetapi                                   tapi
   Tidak                                    tak


- pengubahan fonem

   Kata baku                             kata non-baku
   Telur                                     telor
   Ubah                                    obah
   Tampak                                nampak

b.      Ranah morfologis
Kata baku yang memiliki kata nonbaku karena  hasil proses morfologis.

- pengurangam fonem
    Kata baku                            kata non-baku
    Memfokuskan                     memokukan
    Memprotes                          memrotes
    Memfitnah                          memitnah

- pengubahan fonem
  Kata baku                              kata non-baku
              Mengubah                             merubah

- penggantian afiks
  Kata baku                  kata non-baku
Menangkap                 nangkap
Menatap                      natap
Mengambil                  ngambil
Menahan                     nahan

- kelebihan fonem
Kata baku                                kata non-baku
Beracun                                   berracun
Beriak                                      berriak
Beribu                                      berribu
Becermin                                 bercermin

c.       Ranah leksikon
Kata (frasa) baku yang memiliki kata (frasa) non-baku yang terdapat dalam  ragam percakapan.

Contoh  pasangan kata (frasa) baku dan kata (frasa) non-baku sebagai berikut :
Frasa baku                             frasa non-baku
   Tidak terlalu                        tidak begitu
   Belum masak                        belum matang
   Tidak mau                            enggak mau
   Hanya nasi                           nasi doang
       Selain menggunakan kalimat ragam formal, juga menggunakan ragam percakapan,
 contoh nya :

frasa baku                              frasa non-baku
 waktu lain                              lain waktu
 Amat besar                             besar amat
 Amat mahal                            mahal amat
             pertama kali                            kali pertama

       Dalam kalimat  ragam formal, kita sering membuat kata-kata yang maknanya redundan.       Artinya,kata-kata yang di gunakan sudah melebihi makna, contohnya :
frasa baku                    frasa non-baku
Sangat pedih               amat sangat pedih, amat pedih
Paling kaya                  paling terkaya terkaya

    Dalam bahasa indonesia, karena adanya penyerapan bahasa asing atau bahasa daerah (sanskerta) terdapat pasangan kata baku dan non-baku. Maka harus memilih dan menggunakan kata serapan yang sudah di bakukan.
Kata baku                      kata non-baku
Apotek                         apotik
Asas                            azas
Asasi                           azasi
Analisis                       analisa

5.      Penggunaan kata secara tepat
Dalam kalimat ragam formal, kita perlu menggunakan kata-kata secara tepat dalam hal penggunaan kata depan.4
 Seprti :

-          Kata di seharusnya di gunakan pada, contoh
Penggunaan kata yang tepat                           penggunaan kata yang tidak tepat
Pada siang hari                                                di siang hari
Pada pagi hari                                                 di pagi hari
Pada kita                                                         di kita

-          Kata ke yang seharusnya di gunakan kepada, contoh :
Penggunaan kata yang tepat                           penggunaan kata yang tidak tepat
Kapada kami                                                  ke kami
Kapada kita                                                     ke kita
Kepada ibu                                                      ke ibu



Source:









Tidak ada komentar:

Posting Komentar