Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitupemimpins ebagai
subjek
dan yang dipimpin sebagai objek. Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan,
membina
atau mengatur,menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin
mempunyai
tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan
aktivitas
kerja
dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan
setiap
orang
mempunyai kesamaan di dalam menjalankan ke pemimpinannya.
Secara
relatif ada 3 macam gaya kepemimpinan yang berbeda yaitu :
1.
Otokratis, mempunyai
ciri-ciri:
- Semua penentuan kebijaksanaan dilakukan oleh pimpinan dan langkah kegiatan diatur oleh atasan tiap waktu
- Pemimpin biasanya biasanya mendikte tugas kerja bersama setiap anggota
- Pemimpin cenderung menjadi pribadi dalam pujian dan kecamannya terhadap kerja setiap anggota
2.
Demokratis,
mempunyai ciri-ciri :
- Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi & keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan pemimpin
- Kegiatan didiskusikan, langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat, dan bila dibutuhkan petunjuk-petunjuk teknis, pemimpin mengarahkan 2 atau lebih alternatif yang dapat dipilih
- Para anggota bebeas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugas ditentukan kelompok
- Pemimpin adalah objektif atau fact minded.
3. Laissez
Faire,
mempunyai ciri-ciri :
- Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok atau individu dengan partisipasi minimal dari pemimpin
- Bahan-bahan yang bermacam-macam disediakan oleh pemimpin yang membuat orang selalu siap bila dia akan memberikan informasi pada saat ditanya
- Sama sekali tidak ada partsipasi pemimpin dalam penentuan tugas
- Kadang-kadang memberi komentar spontan terhadap kegiatan anggotanya
Tipe
– Tipe Kepemimpinan
1.Tipe Otokratis
Ciri-cirinya
antara lain:
a. Mengandalkan
kepada kekuatan / kekuasaan
b.
Menganggap dirinya paling berkuasa
c. Keras
dalam mempertahankan prinsip
d. Jauh
dari para bawahan
e. Perintah diberikan secara
paksa
2. Tipe Laissez Faire
Ciri-cirinya
antara lain :
a. Memberi kebebasan kepada para
bawahan
b. Pimpinan tidak terlibat dalam kegiatan
c. Semua pekerjaab dan tanggung jawab
dilimpahkan kepada bawahan
d. Tidak mempunyai wibawa
e. Tidak ada koordinasi dan
pengawasan yang baik
3. Tipe Paternalistik
Ciri-cirinya
antara lain :
a. Pemimpin bertindak sebagai bapak
b. Memperlakukan bawahan sebagai orang yang
belum dewasa
c. Selalu memberikan perlindungan
d. Keputusan ada ditangan pemimpin
4. Tipe Kepemimpinan
Ciri-cirinya
antara lain :
a. Dalam komunikasi menggunakan saluran
formal
b. Menggunakan sistem komanda/perintah
c. Segala sesuatu bersifat formal
d. Disiplin yang tinggi, kadang bersifat
kaku
5. Tipe Demokratis
Ciri-
cirinya antara lain :
a. Berpatisipasi aktif dalam kegiatan
organisasi
b. Bersifat terbuka
c. Bawahan diberi kesempatan untuk member
saran dan ide – ide baru
d. Dalam pengambilan keputusan utamakan
musyawarah untuk mufakat
e. Menghargai potensi individu
6. Tipe Open Leadership
Tipe
ini hampir sama dengan tipe demokratis. Perbedaannya terletak dalam hal
pengambilan keputusan. Dalam tipe ini keputusan ada ditangan pemimpin.
Kasus
1 : Hartoyo Sebagai Manajer
Drs. Hartoyo telah menjadi manajer
tingkat menengah dalam departemen produksi suatu perusahaan kurang lebih 6
bulan. Hartoyo bekerja pada perusahaan setelah dia pension dari tentara. Semangat
kerja departemennya rendah sejak dia bergabung dalam perusahaan. Beberapa karyawannya
menunjukkan sikap tidak puas dan agresif.
Pada jam istirahat makan siang,
Hartoyo bertanya pada drs. Abdul hakim, ak, manajer departemen keuangan, apakah
dia mengetahui tentang semangat kerja yang rendah dalam departemen produksi.
Abdul hakim menjawab bahwa dia telah mendengar secara informal melalui
komunnikasi “grapevine”, bahwa para karyawan hartoyo merasa tidak senang dengan
pengambilan semua keputusan yang dibuat sendiri olehnya. Dia (hartoyo)
menyatakan, “dalam tentara,saya membuat semua keputusan untuk bagian saya,dan
semua bawahan mengharapkan saya untuk berbuat seperti itu.”
Pertanyaan
kasus:
1.
Gaya kepemimpinan macam apa yang
digunakan oleh hartoyo? Bagaimana keuntungan dan kelemahannya? Bandingkan motivasi
bawahan hartoyo sekarang dan dulu sewaktu ditentara.
2.
Konsekuensinya apa, bila hartoyo tidak
dapat merubah gaya kepemimpinannya? Apa saran saudara bagi perusahaan, untuk
merubah keadaan?
Analisa
kasus:
1. Gaya
kepemimpinan hartoyo adalah otokratis,dimana semua yang berhubungan dengan pengambilan
keputusan dalam departemen,dia yang memutuskan sendiri. Keuntungan gaya
kepemimpinan ini adalah semua yang diinginkannya terpenuhi, tetapi tidak
melihat kepada bawahannya,apakah mereka setuju atau tidak. Karena diperusahaan
dan dengan bawahan yang berbeda,mereka menginginkan adanya demokrasi dalam
pengambilan keputusan. Berbeda dengan bawahan saat ditentara yang melaksanakan
semua perintah dari pemimpinnya.
2. Bila
hartoyo tetap menjalankan gaya kepemimpinan dia seperti itu, kinerja dari
departemennya akan semakin menurun, hal itu tentu akan berimbas kepada kinerja perusahaan
yang tentunya akan menurun juga. Sebaiknya perusaahan membicarakan masalah ini
langsung dengan hartoyo dan beserta perwakilan dari bawahannya,agar dapat
menemukan jalan keluar yang baik buat hartoyo,bawahannya,dan tentunya
perusahaan tersebut.
Kesimpulan:
Mengambil keputusan
secara sepihak mungkin lebih menghemat waktu dan tenaga, tetapi pada situasi
berorganisasi juga diperlukan musyawarah antar anggota, agar keputusan yang
diambil sesuai dan tujuan yang diinginkan pun tercapai.