Manusia dan Kebudayaan
“Manusia
sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa
mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang
membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil,
maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan
keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya”.
1.
Hakekat Manusia
Manusia
diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi
ciptaan Tuhan yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi
dengan akal pikiran serta hawa nafsu. Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada
manusia agar dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk
orang di sekitar mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di
bumi ini.
Manusia
diturunkan ke bumi oleh Tuhan agar dapat menjadi khalifah dan pemimpin.
Menghuni bumi yang kita tinggali sekarang ini untuk melanjutkan hidup sebelum
kembali kepada-Nya. Salah satu hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup
berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi.
2. Kebudayaan
Kebudayaan
jika dikaji dar asal kata bahasa sanskerta berasal dari kata budhayah yang
berarti budi atau akal. Dalam bahasa lain, kebudayaan berasal dari kata colere,
yang berarti mengolah tanah. Jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan
sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan
tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya, atau dapat pula diartikan
segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam
lingkungannya”.
Unsur-unsur Kebudayaan
Tujuh unsur kebudayaan universal :
1. Sistem Religi (Sistem Kepercayaan)
2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
3. Sistem Pengetahuan
4. Sistem mata Pencaharian Hidup dan Sistem-sistem ekonomi
5. Sistem Teknologi dan Peralatan
6. Bahasa
7. Kesenian
1. Sistem Religi (Sistem Kepercayaan)
2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
3. Sistem Pengetahuan
4. Sistem mata Pencaharian Hidup dan Sistem-sistem ekonomi
5. Sistem Teknologi dan Peralatan
6. Bahasa
7. Kesenian
Hubungan Antara Manusia dengan
Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan
yang tak bisa di pisahkan dalam kehidupan ini.Manusia adalah makhluk tuhan yang
paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya
secara turun temurun.Budaya tercipta dari kegiatan sehari – hari.
Bagan Psiko-Sosiogram Manusia
Berikut ini merupakan contoh dari bagan Psiko-Sosiogram
manusia:
diambil dari buku "Mentalitas dan Pembangunan"
Nomor
7 dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar dan sub sadar. Tak sadar karena memang
sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh
manusia itu sendiri. Sub sadar karena sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah
tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari.
Nomor
5 disebut kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan
gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang
lain pun yang dapat mengetahuinya. Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan.
kebalikan dari nomor 5, ini berarti manusia mengungkapkankepada orang lain apa
yang ada di pikirannya seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya.
Nomor
3 disebut lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau
sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta
bantuan. Tidak selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk
hidup lain pun bisa berada pada lingkaran ini. Nomor 2 disebut lingkaran
hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang
dan pembeli.
Nomor
1 disebut lingkaran hubungan jauh yang berarti pikiran dan gagasan manusia
tentang berbagai macam hal. Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar yang berarti
tentang pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum
pernah dikunjungi atau dijumpai.
Manfaat
dari kebudayaan bagi manusia
ü Sebagai
pedoman hubungan antar manusia
ü Sebagai
petunjuk bagaimana manusia harus mengambil suatu tindakan
ü Sebagai
pembimbing kehidupan manusia
ü Sebagai
pengatur bagaimana tindakan manusia dalam bersikap dan bergaul dengan orang
lain
Tanggapan:
Lunturnya nilai dan
budaya di Indonesia tidak lepas karena adanya pengaruh dari budaya luar. Pada
dewasa ini pengaruh budaya luar sangat cepat meluas, terutama di kalangan
remaja. cepatnya perkembangn
globaliasasi menyebabkan kebudayaan luar terutaman budaya barat menyebar ke
berbagai negara, termasuk Indonesia. Bangsa Indonesia cenderung menerima dan
menerapkan budaya barat pada kehidupannya terutama anak muda. Mereka menerapkan
kebudayaan Barat tanpa memilih dan menyaring mana yang biak dan yang pantas
diambil, namun cenderung meniru pergaulan ala barat. Nilai dan norma mulai
bergeser bahkan lambat laun nilai budaya asli Indonesia akan hilang. Perlu
sikap kritis untuk menghadapi globalisasi agar yang baik bisa kita terima dan
kita tanamkan, dan yang kurang baik dan merusak budaya bangsa Indonesia bisa
kita hindari. Dan globalisasi bisa kita jadikan sebagai sarana atau pedoman
untuk pembangunan negara bukan untuk merusak budaya bangsa.
Oleh karena itu, kita
sebagai generasi penerus bangsa harus melestarikan budaya bangsa sendiri. Jangan
sampai hanya terus mencari pengetahuan tentang budaya negara lain dan melupakan
budaya sendiri. Setidaknya kita tahu apa saja kebudayaan yang ada di daerah
asal kita. Dan berusaha agar budaya tersebut tetap ada dan tetap dilakukan sampai
sekarang, nanti dan seterusnya.